Indikator Trading

Rekomendasi Autotrade Gold dalam Menentukan Indikator Trading untuk Para Trader

Penggunaan indikator trading seperti halnya menu pendamping sering diabaikan oleh para trader karena membingungkan mereka karena akhirnya memberikan sinyal palsu. Yah, sebagian besar ini mungkin karena penggunaan indikator yang tidak berpengalaman yang banyak digunakan oleh para trader.

Sebenarnya kesalahan ini bisa saja terjadi karena trader A menggunakan indikator X secara eksklusif (tanpa bantuan indikator lain), misalnya ketika indicator trading tersebut memberikan sinyal untuk posisi beli atau jual, maka kondisi pasar sudah jenuh (overbought atau oversold) sehingga trend telah terkoreksi terhadap prediksi trader.

Pada titik ini, Anda mungkin bertanya, “Jika satu indikator tidak cukup, indikator apa lagi yang harus Anda gunakan?”

Indikator Trading Terpopuler

Indikator Trading

Di bawah ini adalah beberapa indikator trading populer sebagai rekomendasi tim analisa Autotrade Gold yang biasa digunakan oleh para trader dan layak untuk Anda pelajari dengan harapan indikator tersebut dapat mempertajam analisis tren pasar Anda:

1. Moving Averages

Bisa dikatakan bahwa rata-rata bergerak adalah “cinta pertama” bagi trader pemula, sangat mengesankan dan sulit untuk dilupakan. Kesederhanaan penggunaannya menjadi alasan utama mengapa indicator trading ini menjadi pilihan populer.

Cukup gunakan beberapa garis MA (rata-rata bergerak), dengan MA periode panjang (100, 200) berfungsi sebagai tolok ukur yang dapat dibaca trader ketika tren naik atau turun terjadi.

Misalnya jika terjadi uptrend, tambahkan beberapa garis short MA (10, 20), perhatikan posisi short MA, saat posisi mulai bersinggungan dengan MA long, bersiaplah untuk buy.

2. MACD (Moving Averages Convergence Divergence)

Turunan dari moving average ini umumnya menggunakan dua EMA (exponential moving averages) dengan periode 12 (panjang cepat) dan 26 (panjang lambat). Dua garis EMA dihitung dengan mengurangkan EMA periode 26 dari EMA periode 12. Selain itu, EMA periode 9 ditambahkan untuk memperkuat sinyal beli atau jual.

Sinyal beli dalam indikator MACD biasanya ditangkap ketika panjang cepat melintasi panjang lambat dan bergerak ke atas, sedangkan sinyal jual ditangkap ketika panjang cepat melintasi panjang lambat dan bergerak ke bawah.

3. RSI (Relative Strength Index)

Indikator trading RSI digunakan untuk menentukan kondisi jenuh beli atau jenuh jual saat trend sedang berlangsung. Skala RSI dimulai dari 0 sampai 100, dimana ketika garis menyentuh skala 70 ke atas maka dapat disimpulkan bahwa pasar sudah overbought. Di sisi lain, ketika garis menyentuh skala 30 ke bawah, pasar berada dalam kondisi jenuh jual.

Katakanlah pasar berada dalam tren naik di mana garis akan berada di area 70 ke atas untuk jangka waktu yang lama. Pada titik ini, jika garis bergerak turun ke area 50 dan kemudian merayap kembali, bersiaplah untuk memasuki posisi beli. Mengapa menunggu sampai kisaran 50 tercapai? Ini karena pada saat uptrend, garis hanya turun di bawah 30 saat pasar mengalami pembalikan.

4. OBV (On Balance Volume)

Volume transaksi pasar didasarkan pada asumsi bahwa volume idealnya mengkonfirmasi tren pasar. Kenaikan harga pasar diikuti dengan peningkatan On Balance Volume (OBV), sedangkan penurunan harga pasar diikuti oleh penurunan OBV. Tentu saja kondisi pasar tidak selalu ideal, sehingga jika garis OBV meningkat, tetapi harga pasar masih stagnan, kemungkinan besar harga pasar akan mengikuti OBV. Jika harga naik tapi OBV menunjukkan penurunan atau flat, bisa jadi harga pasar sudah mendekati puncak.

Setelah Anda mulai belajar menggunakan indicator trading di atas, Anda akan menyadari pentingnya menggunakan lebih dari satu jenis indikator trading untuk membaca situasi pasar. Misalnya, saat Anda menggunakan MA, MA memberikan sinyal trading yang biasanya datang agak terlambat karena MA sebenarnya adalah indikator lagging. Di sinilah indikator lain seperti RSI diperlukan untuk menentukan apakah pasar sudah jenuh atau tidak saat Anda dalam posisi terbuka.
Baca Juga: 5 Lagu Ariana Grande yang Bikin Kamu Semangat Lagi!